Batuan beku, atau batuan igneous (Latin: ignis=api) adalah jenis batuan yang terbentuk dari pendinginan magma, baik dengan maupun tanpa poses kistalisasi. Ia bisa terbentuk di bawah permukaan dalam bentuk intrusi magma yang membeku (plutonik), maupun di atas permukaan yang disebut “ekstrusif” (vulkanik). Pada pembahasan ini, batuan beku secara garis besar dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu non fragmental dan kelompok fragmental.
Batuan beku non fragmental pada umumnya berupa batuan beku intrusif ataupun aliran lava yang tersusun atas kristal-kristal mineral. Sedangkan batuan beku fragmental yang juga disebut piroklastik (pyro=api, clastics=pecahan) terbentuk dari proses vulkanisme, pada khususnya vulkanisme eksplosif. Dimana material yang dikeluarkan dari pusat erusi akan terlithifikasi sebelum atau sesudah mengalami perombakan oleh air atau es. Setelah penjelasan di atas, selanjutnya pembahasan kali ini akan dibatasi pada pembahasan batuan beku kelompok fragmental.
Batuan beku fragmental yang selanjutnya disebut batuan piroklastik, diklasifikasikan menurut depositnya menjadi tiga tipe utama, diantaranya:
- Endapan Jatuhan Piroklastik (Fall deposits)
- Endapan Aliran Piroklastik (Flow deposits)
- Endapan Surge Piroklastik
Endapan Jatuhan Piroklastik
Endapan ini dihasilkan dari erupsi eksplosif yang melontarkan material vulkanik ke atmosfer dan “jatuh” kembali di sekitar pusat erupsi. Materialnya berupa skoriaan, pumisan, dan debu vulkanik.
Ketika material tersebut terjatuh di lereng yang curam, ia akan menuruni lereng sesuai dengan gaya gravitasi yang menarik semua material ke tempat yang lebih rendah. Akumulasi piroklastik jatuhan ini disebut dengan “tepra”. Tepra yang terlithifikasi akan menjadi batuan beku fragmental dengan ciri-ciri:
· Sortasi baik, dimana keseragaman butir hampir sama
· Gradasi normal pada pumice maupun lithic fragments, dimana butir yang lebih besar akan berada di bawah butir yang lebih kecil
· Parallel bedding
· Mantle topography
Jika setelah terlontar dari pusat erupsi, material vulkanik tersebut terendapkan di daerah air yang tenang dan tidak mengalami reworkingatau perombakan kembali serta tidak mengalami penampuran dengan material non vulkanik, tidak akan ditemukan struktur-struktur sedimen internal dimana semua materialnya adalah material piroklastik. Dilihat dari paleoenvironment, tipe ini termasuk batuan sedimen dengan provenance piroklastik
Endapan Aliran Piroklastik
Endapan ini dihasilkan dari gerakan material piroklastik arah lateral (aliran piroklastik) berupa aliran gas maupun material setengah padat berkonsentrasi tingi di atas permukaan tanah. Gerakan ini memiliki sumber energi dari pengaruh gaya gravitasi dan fluidisasi akibat adanya gaya buoyancy. Proses pengendapannya sepenuhnya dipengaruhi oleh topografi. Lembah dan depresi akan terisi materi secara horisontal. Ciri-ciri yang dijumpai pada batuan piroklastik tipe ini adalah :
· Sortasi buruk
· Gradasi normal pada lithic fragments
· Gradasi berlawanan pada pumisan diakibatkan densitasnya yang lebih rendah dari media pembawanya.
Endapan Surge Piroklastik
Pembentukan batuan piroklastik tipe ini hampir mirip dengan tipe aliran. Yang membedakan adalah material piroklastiknya berada dalam media gas atau padatan dengan konsentrasi rendah. Endapan ini cenderung menyebar dan menyelimuti area di sekitar pusat erupsi namun pada umumnya lebih terkonsentrasi di daerah lembah atau depresi (partially topographically constrained). Ciri-ciri dari tipe ini adalah:
· Perlapisan silang siur
· Dune
· Antidune
· Laminasi planar
· Baji
· Bergelombang
· Sortasi tidak begitu buruk
· Gradasi normal
Referensi :
Pyroclastics Deposits I : Pyroclastic Falls Deposits. Retrieved from http://www.geo.cornell.edu/eas/education/course/descr/EAS458/lectures/Pyroclastic%20Deposits%20I.pdf
Staff Asisten Mineralogi dan Petrologi. 1995. Diktat Praktikum Petrologi . Yogyakarta : Lab Bahan Galian Teknik Geologi FT UGM
Pyroclastics Deposits I : Pyroclastic Falls Deposits. Retrieved from http://www.geo.cornell.edu/eas/education/course/descr/EAS458/lectures/Pyroclastic%20Deposits%20I.pdf
Staff Asisten Mineralogi dan Petrologi. 1995. Diktat Praktikum Petrologi . Yogyakarta : Lab Bahan Galian Teknik Geologi FT UGM