Globel Wooble

Monday, July 13, 2020

Updated Simpler Skincare Routine

Hello Fellas, 

Tiga minggu yang lalu, aku menyadari bahwa muka ku kusam banget. Selain kusam, juga banyak jerawat kecil-kecil dan bruntusan. Sedih 😢. Emang selama 2 bulan pola tidurku acak-acakan, stres ngadepin beberapa deadline, dan berimbas pada males skincare an. (p.s. Buat tau skincare routine sebelum diupdate, kindly check it di sini ). Selain itu emang serum abis, krim malam abis, masker abis, gel tomat citra ku juga abis. Jadi beneran cuma cuci muka aja. Jadilah kulit muka ku menggelap 3 tone dari kulit leher.

Untuk mengantisipasi kemalasan skincare-an (dan berusaha agar tetap rajin), I wanna make my routine simpler. Langkah awal yang aku lakukan adalah  membeli satu paket krim siang dan krim malam Wardah white secret (berbekal pada pengalaman -akhirnya cocok dengan krim malam wardah- ini, jadi berani beli krim siangnya juga). Udah deh, selama seminggu cuma pake sabun muka, krim malam dan krim siang itu. Nggak ada improvement sih. Tapi nggak bikin breakout juga. So-so inilah yang bikin ngerasa ada yang kurang kalo skincare an ngga ada upgrade condition nya tuh. 

Kemudian demi menerangkan kehidupan wajah, aku memutuskan untuk beli lagi Citra Tomato Gel. Repurchase produk ini karna harganya murah dan cocok di kulit aku, gel ini juga penting buat jadi skincare in between ashar-maghrib-isya. Karna abis wudhu dan mandi itu sayang kalo mau re-apply krim siang atau krim malam. Tapi kulitnya jadi kering juga kalo nggak dikasih apa-apa. Gel tomat ini jadi savior in that short time interval 💕🍅

Selain gel tomat, aku juga beli tambahan Serum Wardah White Secret dan tidak repurchase serumnya Wardah yang C Defense. (Ini karena pernah make serum C Defense bareng krim malam nya white secret, and it doesn't work together, paginya langsung bruntusan). Aku juga beli sabun muka Wardah Facial Whip Foam (Finally cocok juga dengan FW Wardah yang 5 tahun lalu bikin aku breakout parah! Yash!). Intinya emang banyak mengurangi produk yang nggak drugstore (re: Larissa) karna biar simple aja belinya gitu, dan mengurangi cleansing product yang nggak perlu. Update skincare list nya sekarang jadi gini: 


Morning Routine
1. Facial Wash Wardah Whip Foam
2. Toner Tea Tree Larissa (belum menemukan pengganti yang drugstore) 
3. Day cream Wardah White Secret (already contains SPF-35 so I don't need to add sunscreen layer after it)


🌜 Night Routine
1. Milk Cleanser Tea Tree Larissa (belum nemuin pengganti juga 😢)
2. Facial Wash Wardah Whip Foam
3. Toner Tea Tree Larissa
4. Serum Wardah White Secret
5. Night Cream Wardah White Secret


 Interval time after Zuhur, Ashar, Maghrib :
1. Toner Tea Tree Larissa
2. Gel Tomato Citra


📆 Weekly routine (every Tuesday, Friday, and Sunday)
1. Facial Scrub Larissa for Oily Skin in night routine before using Wardah Facial Whip Foam

After 2 minggu pemakaian, my face skin is turn into normal again! Yeay! Nggak ada jerawat muncul, bekas memudar, dan tone warna nya udah sama lagi dengan kulit leher 💜 Sekarang wajahku jadi less trouble. Bonusnya jadi makin cerah dan merata. Masih belum kelihatan sih untuk bekas jerawat yang gelap banget (dark spots). Let’s see until I empty these products xD Apakah kalian juga pengen membuat skincare kalian simpler than ever? Coba deh sedikit demi sedikit, karna kerasa banget beda pengeluarannya juga :D Mumpung lagi musim WFH jadi lebih jarang terpapar polutan, ini jadi masa terbaik untuk trial and error skincare baru. Hehehe. Good luck ;)


#reviewwardahwhitesecret
#reviewserumwardahwhitesecret
#reviewdaycreamwardahwhitesecret
#reviewnightcreamwardahwhitesecret
#reviewcitratomatogel
#skincareroutineproduklokal

 


Friday, July 3, 2020

Get to know my long-lasting BFF pt 1

I am an INFJ who is afraid to be left alone. So I keep my small circles around me for a long time. After 10 years of friendship, I decide to dedicate a post for my long-term-bff-in-contract. Namanya juga temenan, banyak senengnya, tapi sedihnya juga nggak kira-kira. We've been through hills and valleys, ups and downs, dari jaman buluk, beranjak pengen glowing, dan berakhir dengan yowes, buluk yo buluk wae 😂 Mereka adalah temen-temen yang aku inget ketika aku susah. Kalo seneng biasanya yang diinget mas crush masing-masing soalnya.

First ever photobox, Ambarukmo Plaza, 19-5-2015
From left to right : Rima, Dila, Al, Me, and Oci


Kita temenan sejak 2010. Awalnya kami cuma berempat, exclude Al, dan deket karna sama-sama jadi OSIS di SMP. Aku adalah yang tertua di antara mereka. Jadi kadang aku yang jadi tetua untuk memutuskan makan dimana atau ketemuan dimana (oke ini nggak penting banget). Dulu di OSIS karna sering ngalamin masalah bareng, baik itu dengan sesama temen ataupun making trouble with the elder, kami banyak se-frekuensi nya. Sebenernya nggak cuma berempat, masih banyak lagi anggota genk nakal jaman SMP. Tapi yang always stay buat ngobrolin hal gak penting sampe sore sepulang sekolah ya cuma berempat ini. 

Entah dalam rangka apa, Alwa, 28-06-2015


Rima was the one who keep us solid in the beginning. Dia yang bikin ikatan awal diantara kami. She initiated everything. Yang memulai obrolan Justin Bieber bareng Oci, yang memulai dunia per-twilight-an SMP dan membuat cerita di antara kami. Yang membawa keceriaan tiap kali ketemu. She was the brightest, until something happened. Now she is the strongest to hide her feel. And even we know she is struggling inside, she always makes her time for us. I am always proud of her. Dia adalah adviser terbaik masalah per-hati-dan-perasaan yang sarannya tuh pasti bikin mikir: "oiya ya, kok aku nggak kepikiran gitu" tiap kali cerita ke dia. Best adviser ever.

Merayakan 1 semester Al dan Dila
Sermo, 12-01-2017


Dila is the second. Dia adalah orang yang nggak pernah expect something from someone dan bisa bertahan dengan kaki-tangannya sendiri. Meskipun begitu, she extend her hand, and let us to help her in something that actually can be handled by her own, just to make us convinient. Dibalik kebaperannya kepada hal remeh yang bersifat romantis, dia adalah orang terkuat yang bikin aku merasa,"edan nek ra Dila ra bakal iso". Siapa lagi yang berani ngadepin preman-mafia permobilan dan solve her own problem sendirian. Nggak habis pikir darimana dia belajar buat jadi orang yang brave banget gitu. Roller-coasternya hidup nih, dari the highest sampe the lowest rasanya udah dijalanin semua sama Dila.

Sidang Triswi, 11-12-2018



Yang ketiga ada Oci. She is wise and fragile at one time. But she is the most caring and considerate person among others, and know me the best. She knows when to in and when to out. How to speed things or slow it down. She is sometimes complicate things while simplifying others. She knows how to go, back, and forth. Her way of think is simple and clear. This make me try to tied myself to her so I can find way back home when I am too far away. Most of my hard decision is often considered by her and that is the easiest thing for me to do. I wish she can remain be that person.

Wisuda Oci, 24-11-2018



Kemudian pas kelas 9, pas lagi jaman suka-sukanya dengan twilight, datanglah si Al, yang aslinya bernama Exa. Dipanggil Al dari singkatan nama characternya -Alice- di twilight. Kebawa tuh sampe sekarang dia dipanggil Al 😏 Kadang kami lupa siapa nama aslinya saking seringnya manggil dia Al. Hohoho. Al bukan yang termuda, tapi tingkahnya selalu paling bayi diantara berlima. Kadang tiba-tiba jadi bertingkah konyol ketika ketemu, dan menjadi bahan bully ter-uwu buat kami berempat 😆 Al adalah moodmaker tiap kali kami berempat bertemu. Dia selalu bikin nyaman ketika kami canggung karna udah lama nggak ketemu. Surprisingly, her way to solve problem is unique. Dia bisa melihat sesuatu dengan lebih jelas dan nggak berpihak. She neutralize many things which are exaggerated, good or bad. She can see from different perspective and make it balance. 

1st Foto Studio @ Snapart Wates, 09-04-2016



2nd Foto Studio @ Snapart Wates, 02-03-2019


3rd Foto Studio @ Snapart Wates, 30-07-2019



4th Foto Studio @ Moto-moto by Dila, 26-05-2020

Jadilah kami berlima yang selalu bersama walaupun jarang ketemu. There was a time when bapak-ibu kami sampe apal, nek dolan mesti yo ming karo cah-cah kui. Walaupun SMA yang beda semua, dan kuliahpun beda kampus, beda jurusan (dan beda angkatan tentunya 😭), our friendship is very adaptive and continues to learn to become more mature. Nggak harus sering ketemu, nggak harus update jalan bareng setiap hari, nggak harus tau kabar masing-masing setiap waktu. Yang paling penting adalah tau kapan harus ada ketika dibutuhin dan kapan harus mundur ketika tau yang lain sedang butuh waktu. We don't force each other. We're just trying to be always be there for each other, Kadang kala, kami bahkan cuma ketemu setahun sekali karna event tertentu. But I hope this friendship can last for a very long time ahead. So I frequently update my current condition to them in very specific way.

27-11-2012

Ultah Oci, 10-11-2013

Foto buku tahunan, Mei 2012

Otw ngirim bantuan dari OSIS ke Merapi, 04-11-2010

Someday in 2011 😂



Days before college, 01-06-2014

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Thursday, June 4, 2020

Very Low Frequency (VLF) Method for Shallow Subsurface Exploration - pt 1

Memasuki awal Bulan Juni yang sungguh sangat tidak produktif, akhirnya mencoba menulis lagi. Karna sedang tidak mood skincare an, dan sedang rindu dengan lapangan, akhirnya memutuskan untuk menulis tentang salah satu metode geofisika yang "underrated" but become my favorite! I'm obsessed in studying gravity, but reading about this method is another level of happiness. Apalagi kalau bukan metode Elektromagnetik (EM) : Very Low Frequency (commonly known as VLF).

Pembahasan tentang Metode VLF ini akan dibagi menjadi 3 part. Why? Karna lagi mood untuk menulis 3 part. Dan karena panjang juga materinya. Hehehe.
  • Part 1 tentang Introduction dan basic theory
  • Part 2 tentang Physical Parameters aqcuired, Instrument dan how to acquiring the data
  • Part 3 tentang Data Processing, serta how to simply interpreting hasilnya.
I'm not an expert in this method, actually. Hanya saja suka dengan metode ini, dan kebetulan pernah jadi asisten yang bikin ada kewajiban belajar materinya dengan riang gembira :D

Disc: feel free to ask, discuss, or even correct tulisan ini :D

Happy reading, semoga bermanfaat
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Introduction EM-VLF Method


Metode VLF adalah metode elektromagnetik yang memanfaatkan sinyal berfrekuensi sangat rendah (15-30 kHz). Sinyal ini adalah sinyal radio yang biasa digunakan untuk keperluan militer – submarine. Metode ini memanfaatkan gelombang pembawa (carrier wave) dari pemancar yang dibuat oleh militer untuk komunikasi dan navigasi kapal selam. Karena frekuensi yang digunakan sangat rendah, maka gelombang EM ini memiliki atenuasi yang rendah dan penetrasi yang lebih jauh. Metode ini memanfaatkan gelombang pembawa (carrier wave) dari pemancar yang dibuat oleh militer untuk komunikasi dan navigasi kapal selam. Karena frekuensi yang digunakan sangat rendah, maka gelombang EM ini memiliki atenuasi yang rendah dan penetrasi yang lebih jauh.
Pic 1. EM Wave Properties Range (from NASA modified in Wikipedia)

Pada gelombang, semakin rendah frekuensinya, maka akan semakin besar panjang gelombangnya. Jika gelombang dengan frekuensi 150kHz memiliki panjang gelombang 2 km (Lowrie, 2007), maka gelombang yang digunakan oleh metode VLF memiliki panjang yang lebih besar dari 2 km pada tiap satu gelombangnya.

Metode VLF dapat digunakan untuk beberapa target seperti berikut.

  1. Fault mapping
  2. Groundwater investigations
  3. Overburden mapping
  4. Contaminant mapping
  5. Mineral exploration

Metode VLF memiliki kelebihan 1) Quick and inexpensive : Pengambilan data dapat dilakukan dengan cepat dan tidak banyak alat yang digunakan; 2) Simple to interpret : Hasil pemrosesan cenderung mudah diinterpretasi karena tidak terlalu banyak komponen yang diperhitungkan; 3) Can be used world wide : Metode ini cenderung dapat digunakan di seluruh tempat di dunia selama lokasinya terjangkau oleh sinyal dari transmitter. Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah 1) Sensitif terhadap keadaan permukaan dan pengaruh lokal; 2) Interpretasi pada umumnya dilakukan secara kualitatif; 3) Efek topografi dapat membiaskan data dan sulit untuk dihilangkan; 4) Tidak memiliki kontrol terhadap transmiter; 5) Akuisisi sangat dipengaruhi oleh keadaan atmosfer (adanya hujan, mendung, badai petir, dll).

Terdapat 2 mode yang dapat digunakan pada metode VLF. Mode ini dapat dipilih tergantung dari target survei yang dicari. Kedua mode tersebut yakni 1) Mode Tilt Angle dan Ellipticity dan 2) Mode Resistivity. Mode Tilt Angle dan Ellipticity lebih peka digunakan pada target yang memiliki kontras konduktif dengan sekitarnya, sedangkan Mode Resistivity akan lebih peka digunakan pada target yang memiliki kontras resistif dibanding sekitarnya. Pada Mode Resistivity, dilakukan pengukuran arus induksi yang digenerate dari gelombang sinyal transmitter. Ini dilakukan untuk menghitung tahanan jenis batuan di bawah permukaan. Pengukuran arus induksi ini dilakukan dengan menggunakan elektroda.

Perbedaan dari kedua mode ini dapat diamati pada deskripsi mode berikut.

Mode Tilt Angle dan Ellipticity
  • Digunakan untuk mengukur konduktivitas relatif bawah pemukaan.
  • Arah lintasan akuisisi tegak lurus strike dan tegak lurus pemancar.
  • Menangkap sinyal dari gelombang medan magnet.
  • Noise berupa overload magnetic (SH)
Mode Resistivity
  • Digunakan untuk mengukur resistivitas bawah permukaan.
  • Arah lintasan akuisisi tegak lurus strike dan sejajar pemancar.
  • Menangkap sinyal dari gelombang medan magnet dan medan elektrik.
  • Noise berupa overload electromagnetic dan overload electric (SHE dan SE).
Lalu Dimana dan Kapan Survei Metode VLF dapat dilakukan?
Metode VLF dapat digunakan di seluruh tempat di dunia yang terjangkau oleh sinyal transmitter. Pada prakteknya, metode VLF dapat digunakan ketika terdapat kontras konduktivitas di antara unit geologi di bawah permukaan. Survei VLF dapat dilakukan kapan saja selama transmitter menyala dan cuaca cerah. Disarankan dilakukan pada pagi hingga siang hari karena sinyal dari transmitter memiliki batas morning terminator dan evening terminator.
Pic 2. Lokasi transmitter VLF di seluruh dunia (from nova.stanford.edu)


Basic Theory of EM-VLF Method

Untuk memahami bagaimana metode ini bekerja, maka perlu ditinjau kembali teori yang mendasariny. Metode EM sendiri merupakan salah satu metode geofisika dengan dasar teori fisika lebih rumit dibandingkan dengan metode fisika klasik lainnya. Teori yang mendasari metode ini merupakan gabungan dari teori-teori elektrik dan magnetik yang dikemukakan oleh Coulomb, Oersted, Gauss, Ampere, dan Faraday. Penggagas teori gabungan yang mendasari EM ini adalah James C. Maxwell (1931-1879). Menurut Lowrie (2007), pencapaian Maxwell ini merupakan salah satu pencapaian besar dalam dunia fisika, setara dengan pencapaian Newton yang menemukan teori gravitasi, serta Einstein yang menemukan teori relativitas. Seluruh hipotesis dan argumen mengenai EM akan dimulai dari dasar teori Maxwell ini. Inilah sebabnya pada mata kuliah Elektromagnetik dulu, Ibu Dosen membahas tentang persamaan Maxwell ini hingga 4 dari 7 pertemuan. (Dulu belum paham Bu, maafkan saya yang termasuk dalam sambaters di kelas 😣)

Persamaan Maxwell


1.)  . D = ρ.v
2.) . B = 0
3.) x E = -𝜕B/𝜕t
4.) x H = (𝜕D/𝜕t) + J

Persamaan Maxwell terdiri atas 4 persamaan yang seluruhnya menggambarkan secara matematis tentang : bagaimana medan elektrik dan magnetik merambat, berinteraksi, dan dipengaruhi oleh obyek sekitarnya.

Secara singkat, keempat persamaan legendaris tersebut akan dijelaskan secara fisis sebagai berikut.

  • Persamaan 1 adalah Hukum Elektrik Gauss yang ditulis dalam pendekatan densitas flux elektrik (D) dan densitas muatan elektrik (ρ). Persamaan terebut menggambarkan bahwa jika terdapat sebuah muatan elektrik pada suatu tempat, maka divergensi dari flux elektrik di titik tersebut tidak sama dengan nol.  Namun jika tidak terdapat muatan listrik, maka nilai divergensi densitas flux elektriknya sama dengan nol. Dari hukum ini, kita dapat mengetahui bahwa (1) Garis-garis medan D maupun medan elektrik E akan bergerak dari muatan positif ke muatan negatif; (2) Muatan sejenis akan saling tolak menolak dan muatan berbeda jenis akan saling tarik menarik; (3) Garis-garis medan D dan medan E diawali dan diakhiri oleh muatan listrik; serta (4) Divergensi dari medan D di sebuah volum ruang sama dengan jumlah muatan pada volum ruang tersebut.
  • Persamaan 2 adalah tentang Hukum Magnetik Gauss yang menyatakan bahwa divergensi dari densitas flux magnetik (B) adalah 0. Dikarenakan B μH, maka divergensi dari medan magnet juga sama dengan 0 . (H adalah medan magnet). Dari hukum ini kita dapat mengetahui bahwa (1) Tidak ada monopol magnetik; (2) Divergensi dari medan B dan medan H adalah sama dengan 0, berapapun volum ruangnya; dan (3) Medan magnet mengalir membentuk loop tertutup. Termasuk pada gelombang bidang, medan magnet nya juga menjalar dengan loop tertutup walaupun radius loopnya mencapai tidak terhingga.
  • Persamaan 3 adalah tentang Hukum Faraday. Ketika medan elektrik dipercepat, muatan elektrik yang melalui medan tersebut akan bergerak lebih cepat pula. Gerak muatan yang dipercepat ini akan mengubah kecepatan yang menghasilkan medan magnet yang berubah-ubah.  Perubahan medan magnet ini akan menginduksi medan elektrik lain pada konduktor. Hukum Faraday menunjukkan bahwa perubahan medan magnet dalam lintasan loop akan membangkitkan arus induksi yang digenerate oleh gaya maupun tegangan pada sebuah rangkaian. Konsekuensinya dapat diketahui bahwa (1) Arus elektrik akan membangkitkan medan magnet. Medan magnet yang terbentuk di sekitar rangkaian akan membangkitkan arus listrik.; (2) Medan magnet yang berubah-ubah sesuai fungsi waktu akan meningkatkan medan elektrik yang melingkarinya; dan (3) Sebuah medan elektrik yang berubah-ubah terhadap waktu akan membangkitkan sebuah medan magnet yang berubah terhadap waktu.
  • Persamaan 4 mengenai Hukum Ampere menunjukkan bahwa muatan elektrik (atau dalam hal ini, arus elektrik) yang bergerak di sebuah konduktor akan membentuk medan magnet yang proporsional dengan kecepatan dari muatan/arus tersebut. Dari persamaan 4, diketahui bahwa (1) Arus pergeseran J akan meningkatkan medan magnet yang melingkari arus tersebut; dan (2) Densitas flux elektrik yang berubah-ubah terhadap waktu D akan meningkatan medan magnet yang melingkari medan D.
Persamaan 1 dan 2 merupakan definisi komponen fisis dari listrik DC dimana arus dan tegangannya konstan dan tidak berubah terhadap waktu. Sedangkan persamaan 3 dan 4 memberikan definisi fisis bagaimana medan elektrik dan magnetik saling simetris dan merambat membentuk gelombang EM. 

Hukum Faraday menggambarkan bagaimana medan magnet yang berubah-ubah akan membangkitkan medan elektrik yang melingkarinya. Pada kenyataannya, alam tidak meningkat maupun menyusut secara terus menerus, namun berosilasi. Ini berarti medan magnet akan meningkat dan menurun yang berarti medan elektrik juga akan berubah-ubah di sekitar medan magnet yang berubah-ubah. Sehingga, medan elektrik pun berubah-ubah terhadap waktu.

Hukum Ampere menggambarkan bagaimana medan listrik yang berubah-ubah akan membangkitkan medan magnet yang melingkarinya. Sedemikian sehingga medan elektrik akan berosilasi terhadap waktu. Dan medan magnet yang melingkarinya pun akan berubah-ubah terhadap waktu.

Kedua peristiwa -saling membangkitkan- inilah yang memotori penjalaran gelombang elektromagnetik (electromagnetic wave's propagation). Dan bahkan memotori berbagai perjalanan gelombang EM di luar angkasa.

Berbagai bentuk gelombang/radiasi elektromagnetik seperti pada gambar 1, merupakan sebuah gabungan dari medan magnet dan medan elektrik. Dan gelombang dengan range 15-30 kHz dari spektrum frekuensi EM yang luas adalah sinyal utama yang digunakan dalam metode VLF.

Lalu bagaimana Gelombang EM-VLF yang ditransmisikan oleh transmitter radio militer ini dapat mendeteksi keadaan shallow subsurface?

Gelombang EM pada Metode VLF

Arah penjalaran  gelombang magnet H dan medan elektrik 𝐸 akan relatif tegak lurus dengan arah perambatannya. Dalam perjalanannya, gelombang EM tersebut akan berinteraksi dengan medium konduktif yang ada di bumi. Interaksi ini akan memunculkan medan EM sekunder yang arahnya berbeda dengan arah medan utamanya. Medan EM sekunder yang dihasilkan akan berbeda-beda tergantung medium yang dilewatinya. Sebuah batuan dengan konduktivitas yang tinggi akan menghasilkan medan EM sekunder yang berbeda dengan batuan yang memiliki resistivitas tinggi. Prinsip inilah yang digunakan pada survei metode EM-VLF sehingga dapat menghasilkan interpretasi bawtuan di bawah permukaan dengan menangkap sinyal primer dan sekunder dari sinyal transmitter.

Pic 3. Ilustrasi Penjalaran Gelombang EM dari transmitter VLF sehingga dapat digunakan untuk kegiatan eksplorasi bawah permukaan dangkal (from http://www.southwestgeophysics.com)

Survei VLF merupakan survei EM yang didasarkan pada prinsip induksi EM. Seperti halnya medan magnet bolak-balik yang terdapat pada koil dapat menginduksi arus elektrik di konduktor yang berada pada medan tersebut. Konduktivitas batuan pada dasarnya sangatlah lemah untuk dapat diinduksi dan membentuk arus listrik. Namun, ketika terdapat konduktor yang baik pada batuan tersebut, seperti keberadaan mineral konduktif, akan terbentuk sistem -arus eddy- akibat induksi gelombang EM dari transmitter. Arus eddy ini akan menghasilkan medan magnet sekunder yang bercampur dengan medan magnet primer dari gelombang EM sumber. Medan-medan magnet inilah yang dapat terukur di permukaan dan mendeteksi seberapa konduktif batuan yang terinduksi di bawah permukaan.

Metode VLF mode tilt angle and ellipticity akan mengukur medan magnet primer dan sekunder ini di permukaan untuk mengetahui sebaran zona konduktif di bawah permukaan. Sedangkan pada mode resistivity ditambahkan pengukuran arus eddy untuk mengetahui medium konduktor yang membentuknya. Parameter yang terukur pada akuisisi data VLF adalah parameter fisis utama (tilt angle, ellipticity, H vertical, H horizontal) dan parameter fisis QC data ( Kuadran arah datangnya sinyal/jam, Kuat sinyal/Q Bar, Adanya noise SH/SE/SHE). Seluruh parameter ini akan dijelaskan pada part 2. 😇

Setelah pengenalan panjang kali lebar ini, apakah ada yang juga tertarik dengan Metode VLF ini?


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Reference :
Lowrie, William. 2007. Fundamentals of Gephysics. Cambridge: Cambridge University Press
Mufaqih, Adien. 2016. A Concise guide to VLF-EM Surveying. Yogyakarta : Lab Geofisika UGM
Telford, W. M. dkk. 1990. Applied Geophysics. Cambridge : Cambridge University Press
Carlson, Diane. H. 2008. Physical Geology : Earth Revealed 7th Edition. New York : McGraw Hill
www.maxwells-equations.com/
https://www.electronics-notes.com/articles/antennas-propagation/antenna-theory/basics-tutorial.php
http://chemwiki.ucdavis.edu/Physical_Chemistry/Spectroscopy/Fundamentals/Electromagnetic_Radiation

Wednesday, June 3, 2020

Bridge

We met by fate. We separated by fate. When we do not even have any chance, we do not meet in the right time, we do not meet in the right mood, these are too, a fate.

I have a long journey of one sided story. One sided friendship, one sided family, one sided love, one sided dream. This phrase is part of me. Beside, I let people to be one sided too, toward me. Sometimes, I let my friends misses me, but I ignore them. I let someone had a crush on me, but when things getting serious, I ignore him. I let myself following my dream, but when everything is settled and I just need to start, I ignore it. And in the end, I let the doubt enchants me over and over again.

I believe every human has a unique story to differentiate each other. Sometimes, I borrow someone's  way of think to solve my problem. And when the result comes, I'll be thinking like "It could be better if I'm using my own", or "Thankfully, I got to solve this, in the way like this". But when it comes to a one-sided story, I left alone. I have no clue. I have no idea how to solve this. And this one too, it's ok. I'm so okay with it.

The thing is, even I know every problems made me, nourished me, and gave me lessons, I don't even know how to use it when I go to the same problem. Same as this dizzying one sided problem. I keep looking for it, confess to it even to myself, keep falling for it, and keep missing it. I got rejected, over and over again, but I can't forget it. I got hurt, but not seeing it hurts me more. I chased after it, but it getting farther and farther. And the worse is, when I determined to let through it, it haunted me, even into my dream. Dragged me into despair.

I think I need a bridge. Bridge that connects all of my experience into one encyclopedia that can be referred by me when I have a similar problem in future. I get healed by time, but everyday, my time is getting limited. So I need a shortcut to overcome it. Do you have any idea where should I find that bridge?

Beside, the bridge reminds me a lot about you. Bridge that can help me to cross over a big river with swift current. And this time too, I need a bridge. Who will help me this time? I'm so curious.

-Tris-

A Note of My 25th Years

 If I'm lucky enough, I would be 25 this November 2021. What have I achieved in these past years? Ketika membaca materi tentang kesehata...